Masih seputar Learning Management System, Kamis 24 September 2020, Universitas Madako Tolitoli mengambil kesungguhan ingin menggarap pelayanan mutu pendidikan daring menjadi lebih baik lagi kedepannya. Sehubungan dengan hal ini, seluruh pejabat ditingkat Fakultas di wajibkan untuk hadir guna membahas Standard Konten dan pelatihan teknis LMS Universitas Madako Tolitoli yang searah dengan kesesuaian point-point assessment SPADA oleh LLDIKTI. Kegiatan ini rencananya akan diadakan selama 3 hari berturut-turut dengan sistem terjadwal guna menghindari kerumunan serta dilaksanakan dengan standard protocol kesehatan dimasa pandemi Covid-19.
Dengan kegiatan ini, diharapkan para dosen dapat menyajikan konten materi-materi perkuliahan daring yang berkualitas melalui LMS dimana mereka akan merujuk pada panduan Struktur dan Kualitas Konten yang diterbitkan oleh SPADA LLDIKTI. Selain itu, pembelajaran daring ini benar-benar akan terpantau melalui Agregator SPADA yang terintegrasi langsung dengan LMS Univeritas Madako Tolitoli. Tentunya setiap kegiatan dan aktifitas perkuliahan atau aktivitas dosen dan mahasiswa yang di selenggarakan melalui portal lms.umada.ac.id akan otomatis terpantau dan terlapor. Jadi kelayakan penyajian konten menjadi hal yang serius disini. dimana para dosen akan tertantang untuk lebih kreatif lagi, tidak hanya terpaku pada satu cara pembelajaran konvensional saja tetapi juga mampu menjadi tenaga pendidik yang dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi dan jaringan internet. Bukankah ini juga akan searah dengan perkembangan era 4.0? Pastinya dan sangat diharapkan, terkhusukan untuk keseluruhan tenaga pendidik Universitas Madako Tolitoli.
Dr. Lukman Arif, S.pt., M.si selaku Warek Universitas Madako memberikan penegasan terkait dengan hal ini “pembelajaran daring ini bukanlah sesuatu hal yang baru dilaksanakan ketika pandemi Covid-19 saja. melainkan pengaruh dari arus perkembangan era 4.0. bedanya aktifitas atau kegiatan belajar mengajar daring dimasa ini, semuanya terkontrol SPADA oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan pemerataan akses terhadap pembelajaran yang bermutu. Jadi tanpa penyebaran pandemi Covid-19 LMS atau E-Learning ini merupakan fasilitas pembelajaran yang harus ada terkhususkan bagi setiap instansi atau lembaga pendidikan tinggi di era ini. Jadi setiap tenaga pendidik baik dosen ataupun guru seharusnya mampu mengaplikasin pembelajaran daring ini bagaimanapun dan dengan bentuk apapun apalikasi yang digunakannya dan tentunya harus memenuhi syarat. Dan kedepan hal ini akan terus mengalami perkembangan” pungkasnya.
LMS Umada saat ini memang masih dalam proses pengembangan, untuk itu kami akan berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan mutu pendidikan yang searah dengan perkembangan era 4.0. sebagai langkah awal, kami akan memulai hal ini dengan standar konten LMS dulu, uji coba dan kemudian menerapkannya. Kami memahami bahwa tidak ada hal yang mudah. kedepan akan banyak halau rintang menghadang, kami yakin akan mampu menjawab setiap hal tersebut.
Mungkin sedikit saran dari saya, Dalam hal ini mungkin sekiranya Kampus dapat Mengajak beberapa Mahasiswa Kreatif untuk berkolaborasi dalam penyajian materi yang lebih baik dan kompleks sehingga penyampaian materi kuliah akan lebih menarik serta Mahasiswa juga dalam hal ini dapat menyalurkan bakat serta kemampuannya dalam bidang Visual. Upaya yang di lakukan Oleh Universitas Madako Tolitoli, sangat baik di mana dalam hal ini, Kampus sangat berupaya bagaimana Kualitas Serta Jaminan Mutu Pembelajaran dapat terlaksana secara Maksimal. #Luar Biasa
Benar sekali kak, Universtias Madako saat ini tengah menerapkan kurikulum Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar. mungkin ini akan menjawab kebutuhan tersebut. dimana mahasiswanya dapat belajar dimanapun dan kapanpun selama ada hubungan kerja sama dengan pihak-pihak terkait, dalam hal ini kampus lain, instansi atau pelaku industri sampai kepada program desa binaan. tinggal melihat valuable sektor apa saja yang mungkin. saya pribadi memiliki harapan besar agar kiranya kegiatan mahasiswa juga di dukung sepenuhnya, contoh kecilnya seperti FKIP Bahasa Inggris dapat membuka program English Club di setiap sekolah SLTA/Sederajat.